Surabaya – Dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan, PAACLA Indonesia menggelar seminar tahunan bertema “Memperkuat Kemitraan untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan Tanpa Pekerja Anak Menuju Indonesia Emas 2045” berlangsung di Hotel Santika, hari ini (4/12).
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan nasional, termasuk Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhi Karyono, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas Maliki, serta Wakil Menteri HAM, Mugiyanto Sipin.
Dalam sambutannya Adhi Karyono menegaskan pentingnya langkah konkret dalam menghapus pekerja anak, terutama di sektor pertanian.
“Kita tidak hanya berbicara tentang keberlanjutan lingkungan, tetapi juga keberlanjutan sosial. Memberikan hak pendidikan kepada anak-anak adalah langkah nyata menuju Jawa Timur yang lebih adil dan sejahtera,” ujarnya.
Sementara itu, Maliki menjelaskan bahwa pendekatan multisektor sangat diperlukan untuk menangani persoalan ini.
“PAACLA Indonesia telah membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi pekerja anak di sektor pertanian,” katanya
Hal ini merujuk pada platform kemitraan formal yang digagas Bappenas sejak 2021.
Sementara itu Mugiyanto Sipin, selaku Wakil Menteri HAM, menyoroti pentingnya implementasi Strategi Nasional Bisnis dan HAM (Stranas BHAM) dalam upaya ini.
“Kami terus mendorong perusahaan untuk melakukan analisis risiko pelanggaran HAM melalui aplikasi PRISMA. Dengan alat ini, kita bisa memastikan rantai pasok bebas dari praktik pekerja anak,” tuturnya.
Seminar ini juga membahas strategi untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas pemangku kepentingan dalam menciptakan sistem pertanian yang menghormati hak asasi manusia.
Diharapkan, melalui kegiatan ini, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dapat mempercepat tercapainya target Indonesia Emas 2045. (Humas Kemenkumham Jatim)