SIDOARJO – Wakil Menteri (Wamen) Hak Asasi Manusia, Mugiyanto Sipin, didampingi Kepala Bidang HAM Fitriadi Agung Prabowo, dan Kepala Sub Bidang Pemajuan HAM Ratno Suhartono, memperkenalkan aplikasi Penilaian Risiko Bisnis dan HAM (PRISMA) kepada jajaran Maspion Grup, Kamis (5/12). Acara berlangsung di PT. Maspion Unit I, Sidoarjo, dengan dihadiri Direktur Maspion Grup, R. Romy Ceha, serta para General Manager perusahaan tersebut.
Dalam sambutannya, Mugiyanto menegaskan bahwa pengenalan PRISMA ini merupakan langkah konkret untuk mendukung strategi nasional Bisnis dan HAM yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam Asta Cita, khususnya poin pertama mengenai penguatan ekosistem bisnis berkelanjutan.
Mugiyanto menjelaskan bahwa PRISMA dirancang untuk membantu pelaku usaha dalam menganalisis risiko pelanggaran HAM yang mungkin timbul akibat kegiatan bisnis mereka. Aplikasi ini mengadopsi pendekatan penilaian mandiri (self-assessment) yang memungkinkan perusahaan mengevaluasi potensi dampak terhadap pekerja, masyarakat sekitar, lingkungan, dan reputasi perusahaan.
“Situasi HAM kontemporer tidak lagi hanya membahas relasi antara negara dan masyarakat, tetapi juga melibatkan pelaku usaha. Bisnis yang mengabaikan HAM dapat menghadapi risiko besar, baik secara lokal maupun global. Contohnya, boikot sawit Indonesia di Uni Eropa akibat pelanggaran regulasi EUDR. Melalui PRISMA, kami berharap industri di Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan global ini,” jelas Mugiyanto.
Ia juga menambahkan bahwa keberlanjutan bisnis kini sangat dipengaruhi oleh kepatuhan terhadap standar HAM global, termasuk aspek perlindungan lingkungan dan hak tenaga kerja.
Direktur Maspion Grup, R. Romy Ceha, menyambut baik inisiatif pemerintah ini. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian Wakil Menteri HAM dalam mengenalkan PRISMA langsung kepada kami. Program ini membuka wawasan kami mengenai pentingnya integrasi bisnis dan HAM. Dengan strategi yang lebih baik, kami optimis dapat memperkuat posisi di pasar global dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi ekonomi nasional,” ujarnya.
Romy menambahkan bahwa Maspion Grup berkomitmen untuk menerapkan PRISMA guna memastikan keberlanjutan operasional perusahaan sejalan dengan prinsip-prinsip HAM.
Acara ini diakhiri dengan diskusi interaktif yang mempererat sinergi antara KemenHAM dan Maspion Grup dalam mewujudkan industri yang berkelanjutan dan kompetitif secara global. (Humas Kemenkumham Jatim)